Jumat, 23 November 2007

SKL UN / UNAS 2008

Insya Allah ini aku dapat SKL UNAS / UN 2008 (Plus IPA), tapi masih SMP/MTs, dari MGMP Matematika Tulungagung, setelahnya dicocokkan dengan hasil sosialisasi Dinas Pendidikan Kabupaten OK tuh.. sama.
1. SKL UN 2008, versi DOC
2. SKL UN 2008, versi PDF

Untuk lainnya, karena POS, dll dari sosialisasi udah lengkap, maka lain kali aku tambahkan...
Tinggal tunggu panduan Materi UN-nya...

Senin, 19 November 2007

EPOS (Energi Positif)


Ahad 18 Nopember kemarin agaknya menjadi hari yang "mmmmmm" begitu menggairahkan. Paling tidak beberapa hal akan berkembang dari situasi hari itu. Apalagi sebelumnya, Sabtu 17 Nop 2007 kami semua mengadakan kegiatan Pembinaan Bersama para Asatidz Al Azhaar, so.... rasanya hidup ini harus dinikmati. ALhamdulillah, dengan kata lain, hidup ini penuh semangat karena bermakna; baik bagi pribadi atau orang lain.
EPOS (Energi Positif), mungkin kata tersebut yang oleh orang yang bergerak dibidang SDM membicarakan. EPOS ini harus digerakkan dari sebuah niat pribadi untuk menjadi semganat dalam berperilaku. Semisal hari Sabtu Pagi kemarin lusa; dimulai dari pagi yang cerah, agenda kita semua di Al Azhaar sudah diplanning sedemikian rupa, mulai dari membantu dan bergotong royong mengecor bangunan lantai dua SD Al Azhaar, memperbaiki instalasi listrik di Dapur dan SMP Al Azhaar, Pembinaan Pegawai bersama, dan sorenya menghadiri acara Walimatul Aqiqoh putri ketiga Bapak Abdul Karim dan Ustadzah Sri Yuniarti.
Bangunan SD Al Azhaar, sudah sejak tahun kemarin seluruhnya berproses untuk menjadi bangunan permanen; karena mulai menerima tanah wakaf di lokasi Rejoagung (Jl. Pahlawan I Rejoagung, Rt. 4 Rw. 1, Kec. Kedungwaru Tulungagung) pada tahun 1999 dan ditempati sebagai lokasi pusat pengembangan Al Azhaar, bangunannya adalah semi permanen (dinding dari triplek atau kayu, lantai belum plester). Alhamdulillah setiap semester dipola dipugar-bangun menjadi permanen. Bangunan yang dirancang memang dua lantai agar lahan untuk halaman dan lapangan mencukupi. Mohon do'a dari para pembaca blog ini, juga besar harapan kami atas bantuannya.
Kami para asatidz, mungkin untuk membantu finansial tidak seberapa, namun niat ikhlash dan bantuan tenaga dengan membantu mengecor pembangunan adalah sebuah amal jariyah yang juga Insya Allah berbalas dari ALlah Ta'ala (Amin).
Pukul sembilan proses cor belum ada seperempat-nya, namun karena ada janji dengan Pak Choirul Amin - Ngunut, yang memproduksi IK-WASA, maka saya menyudahi berlepotan dengan semen; dan rencana cek melalui telepon sekiranya sudah ada tamu yang menunggu, eh ... UStadzah Fitri (admin SD) sedang menerima telepon dan langsung menyampaikan bahwa saya ditunggu di SMP, ada tamu dari Ngunut.

* Lain waktu akan kami edit lagi ya...


Semoga selalu menjadi inspirasi.
Perbuat yang terbaik, Allah Ta'ala, Rasul, dan orang beriman akan menyaksikan.

Abu Qowwiim

Minggu, 11 November 2007

Bijak Menanti di Usia?

Malam ini saya agak leluasa mencoba perbaiki blog, saya (di blogger). Rencananya sih mau memasukkan alamat link teman-teman, tetapi koq lumayan sulit ya... cari kesana kesini untuk panduannya belum dapet.. Ada dapet malah tulisan teman yang sungguh bijak....
Ya... Pak Iwan... Suhermawan, sebagaimana di tulisan dan blog Ustadz Wahyudin, mengusik hatiku untuk bertanya. Sedemikian pengalaman akhirnya menorehkan kebijaksanaan; dan akhirnya intrsopeksi diri ini, apa yang telah terjadi di diri ini sehingga kurang? Usia? rasanya tidak.

Ini tulisan Pak Iwan :

Jadilah Pemimpin yang Adil (Imaamun ’Aadilun)

Oleh: Sumarwan, Tim Layanan Gizi LPI Al Azhaar, Tulungagung.

Seorang pemimpin yang adil harus bisa memberi contoh yang baik dan tidak bersikap membeda-bedakan terhadap orang-orang yang dipimpinnya (baca:bawahan). Janganlah bersikap terlalu berlebihan, misalnya, terlalu memanjakan, memberi sanjungan, memuja, terlalu dekat, terlalu percaya, dn sebagainya. Bersikaplah wajar dan sederhana, misalnya, kalaupun harus percaya, percayalah sewajarnya saja, jangan terlalu percaya. Kalau pun harus dekat, dekatlah sewajarnya. Jangan terlalu dekat dan lain sebagainya.

Kalau seorang pemimpin bisa bersikap wajar dan sederhana, maka semua orang yang dipimpinnya akan merasakan keadilannya. Tetapi, kalau seorang pemimpin bersikap terlalu berlebihan terhadap bawahannya, maka ia –bawahan itu– akan merasa sebagai orang yang paling dilindungi, paling dipercaya, paling dekat, dan paling-paling lainnya. Yang pada akhirnya, akan menimbulkan iri hati, seakan-akan yang lain tidak memiliki kemampuan, tidak memiliki hak apapun dan merasa di telantarkan.

Kalau seorang pemimpin mau bersikap wajar dan sederhana, adil, dan tidak membeda-bedakan, dan berusaha merangkul semuanya dengan penuh keadilan, Insyaallah, orang yang dipimpinnya akan merasa nyaman dan rukun, saling membantu, saling bekerjasama, saling memahami, saling bersikap terbuka, tidak akan merasa terpojokkan atau dianak-tirikan, dan lain-lain.

Maka keadilan, kerukunan, ketertiban dan lain-lain, itu penting dan kudu di budayakan di semua kalangan. Ingatlah ”sak bejo-bejone wong kang lali isih luwih bejo wong kang eling lan waspodo.”

Kanthi sesanti joyo-joyo wijayanti. Mugo poro pemimpin kaparingan rahayu gusti allah sing di pimpin. Amin. Congkrah agawe bubrah, Rukun agawe santoso. Wassalam.


Tidak-kah setiap diri harus memperbaiki ? Itu yang kulihat pada sosok Pak Iwan ini... tidak terlalu dalam aku mengetahui, tapi cukuplah mengenal dan sering dengan gaya santai sosok ini memberikan nilai-nilai (ditengah guyonnya).
Semoga kebaikan melimpah pada kita semua, dan amal kita tetap ikhlas, mendapat imbalan setimpal serta keberkahan yang nampak kita nikmati..

Perubahan ...

Pagi hari ini tadi, Ahad 11 Nopember 2007, kami merencanakan apa yang menjadi "impian" enam tahun lalu; "Kesejahteraan para guru berasal dari usaha /profit di luar kegiatan sekolah". Beberapa dari kami menyebut sebagai pasif income. Karena guru dengan curahan waktu, tenaga, pikiran dan keringatnya jangan dibebani dengan pemikiran bisnis, usaha. Para Guru ini dengan niat menjadi ulama (orang alim, berilmu) serta mengajarkannya adalah "waritsatul anbiya" penerus perjuangan para Nabi, yang mengajarkan kebaikan. Langkah yang baik adalah memang kelembagaan menyediakan sarana usaha bersama sehingga kesejahteraan guru terjamin.
Pada Workshop 2001 di Grand Prigi - Trenggalek -Musyawarah Kerja seluruh pegawai Al Azhaar-, telah ditelorkan upaya pembuatan kelompok bisnis yang menjalankan amanah modal /saham para guru, dan sekembalinya dari sana, di lanjutkan di Tulungagung (Pertemuan bulanan di Musholla TK) disepakati Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan mengangkat Ustadz Hery Sutrisno, S.Sn sebagai manager-nya, yang kemudian memberikan nama : Layanan Amanah. RAT (Rapat Anggota Tahunan) KUB-LA, pada Bulan Nopember ini adalah periode ke-sekian dari para pemegang management (manager) KUB-LA; Ustadz Heri (2001-2003), Ustadz Wahyudi (2003-2005) dan Ustadzah Tuti Haryati (2005-2007), dan sesuai Kaidah yang ditetapkan tahun 2006, Manager untuk 3 tahun, maka periode 2007-2010 diamanahkan kepada Ustadz Rahmat Tri Witjaksono.
Besar harapan kita banyak hal yang semakin maju dari kelompok usaha ini ...

Our Profile


Semoga selalu menjadi inspirasi.
Perbuat yang terbaik, Allah Ta'ala, Rasul, dan orang beriman akan menyaksikan.

Abu Qowwiim