Senin, 28 Januari 2008

Liburan Hari Pertama

Alhamdulillah....
Hari ini hari pertama liburan bersama keluarga kami di Daarus Sakinah 8-9 Rejoagung. Rasanya mulai pagi kami seperti tanpa agenda karena hampir seminggu ini, Haris, yang fotonya jadi ikon di blog ini sakit batuk. Alhamdulillah sekarang baikan. Pagi ini kami keluar rumah belanja, kemudian kulihat sepeda roda tiga "warisan" ban depannya rusak. Akhirnya niat agenda liburan ini betulkan sepeda tersebut.

Setelah sarapan dengan gorengan tempe, maka sepeda mulai kita preteli. Qowwim, si sulung kita libatkan untuk membantu ambilkan tang ataupun obeng. Wah... semangat nih.... Akhirnya semua berada di teras menyelesaikan sepeda roda tiga tersebut. Alhamdulillah jam sepuluh pagi ini selesai juga. Semua terlibat, termasuk si kecil Abid, yang menggoda, menarik narik kabel atau rebutan tang.

Saat betulkan sepeda, Pak Azis, tetangga sebelah memberikan bibit pohon salam. "Penghijauan Pak Nurdin" begitu kata beliau. Ditimpali ibunya Qowwiim, "Cocok Pak. Malah rencana kalo kompak kita tanami pohon besar-besar keliling kompleks. Didepan ada pohon klengkeng setinggi satu meter. Kalau ada sirsat wah senang sekali....". "Yaa nanti khan ada biji dari buah sirsat di rumah Pak Azis..." aku melanjutkan. Udah deh... bibit ditarus bawah bunga-bunga.... nyelesaiakn sepeda dulu.

Selesai dengan sepeda, sekarang bersih-bersih sampah dapur selama dua pekan yang tidak sempat membuangnya. Kita pinjam becak yang biasa dipakai angkut sampah Pak Mukri (tetangga belakang rumah) yang CS di sekolah. Seperempat jam kita selesai angkut ke becak. Terus buang sampah dengan dibonceng-i oleh si Qowwim dan Harits. Abid udah bobok bersama ibunya. Biasanya kami buang sampah dengan karung atau kresek besar sisa-sisa kemudian diangkut sepeda motor. Kami tidak menyediakan lubang sampah di tanah, dan juga belum ada petugas keliling, sehingga harus membuang sampah secara berkala dengan cara langsung buang ke TPS Wisma Indah.

Selesai buang sampah, si Qowiim sudah menagih untuk menanam bibit salam setinggi sepuluh-an centimeter tersebut.... Ayo.... dua batang-dua batang ya... masukkan ke lubang yang sudah ayah siapkan, begitu aku kelola aktifitas mereka... si Qowwim dan Haris. Ayo... sekarang disiram.... Wah... mereka sangat senang dengan aktifitas ini. Nah... ditengah-tengah acara ini Bu Azis datang membawa sebungkus kresek... Allahu Akbar, ternyata berisi buah sirsat masak. Sudah masak dua koq pak, ini yang satu... Wah. Dalam hati saya bilang, ini gara-gara ibunya Qowiim nih bilang pengin sirsat segala... tapi Alahamdulillah.

Lalu datang penjual getuk, lopis, jagung... anak-anak menyantap deh jajanan begini. Kami emmang lebih suka memilihkan makanan seperti ini dibanding sejeinis chiki-chiki-an. Lebih sehat menurut kami, rekemonded untuk jajanan modern ya... paling BISKUAT. Selebihnya harus kontrol ketat, walaupun mereka merengek di toko.

Wah... hari ini begitu semangat... jam 12.00-an ini anak-anak istirahat, termasuk ayahnya.... agak jadi ngantuk nih... gak biasa ngayuh becak sih..... Eh iya... tulisan ini ternyata di baca Qowwim (sekarna gTK Besar) selama aku menuliskannya...

Jumat, 18 Januari 2008

Asy Syuro 1429

Alhamdulillah .... sudah masuk tahun baru 1429 H
Mohon maaf dan nimbrung dalam masalah suro-nan ini, yang kadang memperingatinya kurang atau bahkan melanggar syariat.....

Menurut hemat kami, memang segala bentuk syirik dan kurofat harus kita berantas dan kita luruskan kembali, termasuk nantinya adalah lurusnya niat setiap insan yang malaksanakan suro-nan. Bisa jadi perkembangan suro-nan ini bermula dari mataram Islam (karena berdasar kalendr hijriyah) bisa jadi karena begitu lembutnya para wali penyebar Islam di tanah jawa ini (dan yang ada suro-nan hanya di jawa) dalam menyebarkan risalah Islam. Ini adalah bagian metode, bukan tujuan akhir proses dakwah... tetapi dengan pendasaran yang belum kokoh di seluruh rakyat (saya yakin di pemegang kendali mataram, dst, sudah kokoh - sebagai tokoh/ulama), makanya banyak para rakyat yang kemudian memaknai mengambil keberkahan dari sodaqoh istana. Kalau kemudian berlebihan sampai pada memuliakan kerbau (bahkan kotorannya) mungkin ini yang perlu kita luruskan.
Itu mungkin sekelumit menurut hemat kami apa yang terjadi dari masa-ke masa hingga saat ini. Dan inilah dakwah kita (dakwah = mengajak utnuk selalu lebih baik dari hari ke hari)
Untuk itu... saya mengajak kita semua utnuk meneladani bagaimana nabi, sahahabat dan ulama, tentang suro-nan.
Suro (Asy Syuro) bermakna sepuluh, artinya hari ke sepuluh. Allah telah menetapkan bulan-bulan (dengan nama-namanya) yang duabelas jauh sebelum Rasul Muhammad, sehingga kita juga tahu, Ayat pertama turun di bulan Romadlon. Ternyata pada tanggal sepuluh Muharrom ini banyak sekali kejadian atau pengalaman Nabi dan Rasul yang dikasihi Allah dan diangkat lebih tinggi derajatnya.... Nabi Ibrohim tidak mempan api, Nabi Musa terbebas dari kejaran Fir'aun , dll. Karenanya Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan utnuk memaknai hari tersebut dengan mendalam dan sebagai rasa ke-syukuran yaitu dengan puasa sunnah tanggal 10 Muharoom (Ini baru Syuro...). Namun saat itupun ada sahabat yang menyampaikan. "Yaa Rasul bukankah ummat yahudi juga memuliakn hari tersebut dengan berpuasa karena Nabi Musa terbebas dari Firaun di laut Merah?". Rasulullah menjawab, "Benar, karenanya buatlah tidak sama dengan berpuasa juga sehari sebelumnya (Tasu'a = 9)". Ini yang kemduian menjadi kesunnahan bagi kita.
ARtinya... besok, Jumat 18 Jan 2008 adalah hari tasu'a dan 19 Jan 2008 adalah hari Asy Syuro. Mari kita berpuasa ittiba' Rasulullah...
Tambahan :
Bahwasannya bagaimana wujud rasa syukur karena sesuatu hal adalah yang terbaik dengan berpuasa dan bershodaqoh. Dari sinipun banyak orang tua yang kasih saran kalau kita ulang tahun kita berpuasa. Berpuasa bukanlah menyiksa diri, tapi jalinan kedekatan dengan Allah, sebagai rasa syukkur... ini dalam tingkatan ihsan. Artinya kita puasa Asy Syuro dalam rangka kesyukuran atas perjuangan para nabi terdahulu.
Menjelang berbuka mari kita mengingat kembali dan membaca bagaimana para RAsul-rasul dahulu menyerahkan dirinya pada Allah Ta'ala, pasrah, utnuk kemudian Allah Ridlo dan memudahkan jalan dakwahnya. Ada istighfar Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, sampai Sayyidul Istgfar dari Rasulullah Muhammad SAW. Mari kita baca kita renungi dan kita pasrah atas berbagai kemelut kehidupan ini pada Allah Ta'ala.
Penutup:
Dengan berbagai blow-up serta penekanan dan persiapan mengarah ke acara seperti ini saya yakin, ritual yang tidak pas dalam memaknai Tahun baru Hijriyah / Muharrom akan semakin terkikis dan terarah menuju yang lebih baik. Mungkin mengenai tanggal 1 Muharrom dan 12 Rabiul Awwal, saya yakin ini adalah upaya ulama terdahulu untuk selalu mengingatkan dan memotivasi ummat agar selalu meneladi hijrah serta perjalan Rasulullah.. Saya yakin tidak ada ulama yang awalnya menyelewngkan agama ini. Hanya saja... mari kita luruskan niat utnuk selalu lebih baik, dalam iman dan islam serta ilmu-amal kita. Semoga Allah Ta'ala Ridlo.
+++ Panjenengan bisa konsul di "pustakamawar.wordpress.com" +++
Wassalaam
Nurdin Wahyudi
Tulungagung - Jawa Timur

Semoga selalu menjadi inspirasi.
Perbuat yang terbaik, Allah Ta'ala, Rasul, dan orang beriman akan menyaksikan.

Abu Qowwiim

Kamis, 03 Januari 2008

Semangat Tahun Baru

Ada satu yg menggelitik dan menurut hemat kami dapat memberi semangat kepada kita semua, Perancis (saja) secara nasional menerapkan bebas merokok (larangan merokok) di Cafe, Bar, dan Restaurant per 1 Januari....
Maka bagaimana kita? Saya pikir moment Tahun baru Masehi dan Hijriah ini adalah kesempatan kita untuk menjadi satu keluarga yang lebih dekat dan saling memahami kondisi, dan menurut hemat kami, inilah kesempatan kita untuk saling terbuka..... Semoga permulaan tahun ini segala keterbukaan kita dapat difahami sebagai upaya memperbaiki keluarga Indonesia kita. Sekian banyak masalah yang sementara ini mungkin "hidden" harus segara kita buka untuk mencari solusi bersama, bukan atas kewenangan dan tanggungjawab siapa penyebab masalah tersebut.

Be thinking to better life....

Semoga selalu menjadi inspirasi.
Perbuat yang terbaik, Allah Ta'ala, Rasul, dan orang beriman akan menyaksikan.

Abu Qowwiim