Senin, 10 Desember 2007

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas mungkin saya artikan bebas sebagai upaya memperbaiki pembelajaran (dan pendidikan) yang berproses di sebuah kelas (baik di lingkungan kelas ataupun di lingkungan luarnya) agar menjadi efekftif (berhasil guna).
Awal Desember pada tahun ini mungkin perlu penyiapan bagi setiap sekolah dan jenjang pendidikan apapun, untuk menyiapkan evaluasi semester dan persiapan pada semester kedua, dan tentunya jauh ke depan adalah untuk persiapan tahun ajaran yang akan datang. Kegiatan pembelajran yang telah berjalan hampir selama satu semester dengan selingan fakultatif yang cukup panjang mungkin perlu dilakukan evaluasi menyeleuruh, baik kegiatan guru, beban guru, cara / metode pengajaran dan terlebih adalah perkembangan siswa; baik perkembangan akademis yang muncul pada formatif maupun perkembangan kebiasaan siswa (akhlaq, perilaku, kebiasaan di rumah) dan inilah tujuan utama pendidikan, menjadikan peserta didik selalu berubah ke arah yang lebih baik... Akhlaq dan perilaku, ibadahnya, kemandirian dan lainnya, tentunya sesuai dengan perkembangan usia atau jenjang pendidikan.
Usaha untuk mengevaluasi keseluruhan aspek inilah yang disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas yang sebaiknya dikelola oleh Guru. Artinya setiap guru melaukkan usaha ini.
Metode penelitian tidnakan kelas ini dapat di ambil di Open Content TRi Cahya, tentang materi PTK. Mungkin awal tulisan ini sebenarnya adalah ingin meng-kritisi sikap para guru (termasuk saya kali ya...) yang merasa dengan sekian jam berada di sekolah sudah cukup sebgai pengabdian guru. PAdahal menilik Uswah, tauladan kita smeua, RAsulullah; pendidikan itu berlangsung bukan karena ada gendung, bukan akarena ada sekolahan , bukan karena jam kerja atau yang lainnya, tetapi pedndiikan itu adalah upaya tersistemastis untuk merubah kondisi dari kurang baik menjdai baik, dari kurang bisa menjadi trampil, dari kurang ber etika menjadi akhlaq karimnah dan santun; semuanya menuju kepada nilai luhur dan mulia yang telah diagariskan oelh Allah Ta'ala. Nah, pada saat seperti itu kalau para guru merasa karena jam kerjanyya sehingga mereka \merasa cukup, padahal banyak tantangan terutama pada perubahan perilaku anak didiknya yang belum berubah akankah kegiatan belajar menjadi berhenti....
Ayo... kita lakukan perubahan dan perbaikan metode pendidikan yang kita berikan kepada siswa kita.... Allahumma yahdi qoumiy, Inna qoumiy laa ya'lamun.

Tidak ada komentar: